Senin, 31 Juli 2023
Minggu, 30 Juli 2023
DPNA (Daftar Peserta dan Nilai Akhir): Pilar Evaluasi Prestasi Akademik Mahasiswa
Jogja - Evaluasi prestasi akademik mahasiswa telah menjadi salah satu elemen krusial dalam dunia pendidikan tinggi, memastikan kualitas pembelajaran dan memberikan arahan bagi kemajuan belajar mahasiswa. Dalam konteks ini, DPNA (Daftar Peserta dan Nilai Akhir) muncul sebagai alat penting dalam melacak perjalanan akademik mahasiswa, merekam nilai akhir yang telah ditempuh, dan memberikan landasan bagi pengambilan keputusan dalam perkuliahan.
Upaya Kemenkes RI dalam Menurunkan Angka Stunting hingga 2024
Target penurunan stunting di Indonesia, yang dikepalai oleh KEMENKO PMK Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, adalah mencapai 14 persen pada tahun 2024. Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Syarifah Liza Munira, menyampaikan bahwa hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan penurunan stunting sebesar 2,8% dibandingkan dengan tahun 2021.
"Angka stunting tahun 2022 turun dari 24,4% (tahun 2021) menjadi 21,6% (tahun 2022). Untuk mencapai target 14% di tahun 2024, diperlukan penurunan rata-rata sebesar 3,8% per tahun," kata Liza dalam konferensi pers Hasil SSGI 2022 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Liza menjelaskan bahwa survei status gizi ini mengukur status gizi balita, termasuk empat kategori: stunting, overweight, wasting, dan underweight. Selain itu, survei juga mempertimbangkan beberapa faktor penentu terkait.
"Dari keempat angka status gizi tersebut, angka stunting turun sebesar 2,8%, overweight turun 0,3%, sementara wasting dan underweight mengalami peningkatan sedikit, yaitu masing-masing 0,6% dan 0,1%," ujarnya.
Liza juga menyebutkan dua titik yang krusial untuk dilakukan intervensi guna mempercepat penurunan angka stunting, yaitu sebelum lahir dan setelah lahir pada usia 6-11 bulan serta 12-23 bulan.
“Angka stunting saat lahir untuk tahun 2022 sebesar 18,5%. Ini merupakan titik pertama. Kemudian di titik kedua, angka stunting pada kelompok umur 6-11 bulan sebesar 13,7%, yang naik menjadi 22,4% pada kelompok umur 12-23 bulan. Ini adalah peningkatan yang cukup signifikan, sebesar 1,6 kali lipat. Jadi, kedua titik ini sangat penting dan strategis untuk diintervensi," tegas Liza.
Liza menambahkan bahwa intervensi pada titik pertama harus dilakukan pada masa kehamilan atau sebelumnya. Sedangkan untuk titik intervensi kedua, perlu dilakukan saat anak mulai menerima MP-ASI atau makanan tambahan setelah masa ASI eksklusif.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menegaskan bahwa pencegahan stunting yang lebih efektif harus dimulai dari masa kehamilan hingga anak mencapai usia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Pada masa setelah lahir, yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan anak yang dilakukan secara rutin setiap bulan. Hal ini akan membantu mendeteksi dini jika anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Menurut Dirjen Endang, gangguan pertumbuhan dimulai dengan weight faltering atau berat badan yang tidak naik sesuai standar.
"Anak-anak yang mengalami weight faltering dapat berkembang menjadi underweight dan kemudian menjadi wasting. Jika ketiga kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan stunting," ungkapnya.
Endang juga menekankan pentingnya memperhatikan masa-masa saat persiapan kehamilan, masa kehamilan, dan periode saat anak-anak membutuhkan ASI eksklusif serta makanan pendamping ASI.
“Karena di situlah masa-masa krusial kita. Kita harus mewaspadai kemungkinan penambahan kasus stunting baru pada masa-masa tersebut. Prevalensi mungkin telah menurun, tetapi kita harus tetap waspada dan meningkatkan upaya di titik-titik yang masih memerlukan perhatian," terang Maria.
bahan Bacaan : https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/dua-fokus-intervensi-penurunan-stunting-untuk-capai-target-14-di-tahun-2024/
Daftar nama Kontributor GPT-4 (GPT-4 contributions)
GPT-4 contributions
Pretraining
Selasa, 25 Juli 2023
Contoh Soal Latihan ASPD SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2023
Contoh Soal Latihan ASPD SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2023. Berikut adalah soal pilihan ganda pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk sekolah Dasar: 1. Apa yang menjadi alat utama dalam ilmu pengetahuan alam?
A) Penggaris
B) Mikroskop
C) Penggaruk
D) Palu
ANSWER: B
2. Bagaimana proses fotosintesis berlangsung pada tumbuhan?
A) Menyimpan energi dari sinar matahari dalam bentuk glukosa
B) Menghasilkan karbon dioksida dan oksigen
C) Mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
D) Mengubah air menjadi gula
ANSWER: A
3. Apa yang menjadi tujuan utama dari daur air di alam?
A) Memastikan keberlangsungan hidup makhluk hidup
B) Mempercepat laju erosi
C) Membentuk lapisan ozon
D) Mengendalikan iklim
ANSWER: A
Chatbot: The Revolution in Human-Computer Interaction
In recent years, there has been a significant revolution in the way humans interact with computers and technology. One of the most exciting developments in this field is the emergence of chatbots. A chatbot is a computer program designed to simulate human conversation through natural language processing (NLP) and artificial intelligence (AI) algorithms. This technology has been making waves across various industries, transforming the way businesses and individuals interact with information and services.